ZULAIKHA & YUSUF ALAIHI SALAM
Assalamualaikum ..
Yusuf : 30
وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى الْمَدِينَةِ امْرَأَتُ الْعَزِيزِ تُرٰوِدُ فَتٰىهَا عَن نَّفْسِهِۦ ۖ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا ۖ إِنَّا لَنَرٰىهَا فِى ضَلٰلٍ مُّبِينٍ
Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata".
Ini adalah perkara biasa.. apabila seorang melihat orang lain melakukan kesalahan, atau kesilapan, dia tidak akan memikirkan sebab musababnya kawannya itu melakukan kesalahan tersebut.
Biarpun ucapan mereka itu benar disudut hukum, tetapi belum tentu tepat disudut ilmu dan hikmah.
Orang yg dikurniakan ilmu dan hikmah akan mengkaji dgn lbh mendalam, dan tidak hanya memandang di sudut hukum atau peraturan.
Sebagai contohnya, jika kita melihat seorang murid sentiasa lambat sampai ke sekolahnya, sudah tentu kita kena selidik dengan teliti... inilah cara berfikir para pendakwah, kerana pendakwah bukanlah penghukum.
Wajah Nabi Yusuf alaihi salam bukanlah sebarang wajah...
Jika orang sedang memegang pisau, boleh terluka jari jemarinya apabila terpandang wajahnya. Keindahan wajah yg begitu mengkagumkan hingga orang boleh terlupa apa yg sedang dilakukannya.
Lupa segala2nya kerana terperanjatkan wajah Nabi Yusuf alaihisalam... Subhanallah
Yusuf : 31
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حٰشَ لِلَّهِ مَا هٰذَا بَشَرًا إِنْ هٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia".
Sikap dan perlakuan Zulaikha memanglah salah. Tetapi.. wajah yg begitu mempesonakan memang tidak mampu diabaikan.
Akan jadi fitnah jika wajah itu tetap bermukim di rumah Zulaiaha atau sebarang wanita. Sesungguhnya, Allah jadikan manusia bersifat lemah.
Maka, apakah yg terbaik harus dilakukan ? Di manakah seharusnya Nabi Yusuf di uzlahkan agar tidak menimbulkan cobaan kpd para wanita ?
Yusuf : 32
قَالَتْ فَذٰلِكُنَّ الَّذِى لُمْتُنَّنِى فِيهِ ۖ وَلَقَدْ رٰوَدتُّهُۥ عَن نَّفْسِهِۦ فَاسْتَعْصَمَ ۖ وَلَئِن لَّمْ يَفْعَلْ مَآ ءَامُرُهُۥ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا مِّنَ الصّٰغِرِينَ
Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina".
Yusuf : 33
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ الْجٰهِلِينَ
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".
Yusuf : 34
فَاسْتَجَابَ لَهُۥ رَبُّهُۥ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Yusuf : 35
ثُمَّ بَدَا لَهُم مِّنۢ بَعْدِ مَا رَأَوُا الْءَايٰتِ لَيَسْجُنُنَّهُۥ حَتّٰى حِينٍ
Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu.
Comments
Post a Comment