JIWA DAN HURAIANNYA
JIWA DAN HURAIANNYA
Manusia terdiri dari 4 unsur iaitu
1 ) tubuh jasmani yg berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah
2 ) nyawa atau ruh nabati , yg menjadi unsur penyebab hidup kepada tubuh jasmani . Selagi nyawa/ruh nabati masih belum meninggalkan tubuh jasmani , manusia masih hidup di dunia ini .
3 ) jiwa atau ruh manusia . Jiwa ini memberikan kelebihan kepada manusia kerana ia adalah gabungan nafsu , akal dan angan2 , yang tiada gabungan yg serupa pada haiwan .
4 ) Ruh Rabbani yg ditiupkan oleh Allah kepada setiap manusia . Hakikatnya Ruh ini bukanlah sebahagian dari diri manusia dan tidak menanggung taklif ibadat kpd Allah . Ruh datangnya dari perintah / amr Allah dan kita hanya mengetahui sedikit shj tentang Ruh .
Di sini akan dihuraikan dgn lebih lanjut tentang jiwa , iaitu unsur ketiga .
Penciptaan manusia itu dapatlah dimitsalkan spt pembuatan sebuah komputer . Kumputer bermula dengan membina hardwarenya atau benda2 kasar sebagai tubuh . Ketika itu komputer itu masih mati , belum boleh berfungsi . Setelah disambung dengan bekalan elektrik maka barulah hidup komputer itu , seolah2nya tubuh sudah bernyawa . Ketika itu komputer itu walaupun hidup ia masih belum dapat melakukan apa2 tugas dan belum berjiwa .
Apakah jiwa kpd komputer yg dengan adanya jiwa itu ia dapat berfikir ? Tuntulah software program . Setelah dimasukkan program barulah ia mampu berfungsi sebagai komputer biasa .
Tetapi masih kurang satu , iaitu yg empunya komputer , yg mengatur , mendidik , memelihara . Itulah manusia tuan punya komputer itu . Begitu juga kita sebagai mahusia ada yg menjaga , mendidik kita . Dialah yg sangat hampir dengan kita dan sangat tinggi pula . Dialah yg Batin , tetapi juga yg Zahir di atas arasy . Dia itulah yg Maha Esa atau Ahad .
Katakanlah anda masukkan game chess dlm program windows . Chess itu seolah2 berakal , boleh main dan berlawan . Tetapi tentu ada programer dan tuan punya komputer yg memainkan game itu . Begitulah kita ini , mampu berfikir dan bertindak , mampu berangan2 , berkeinginan pula . Tetapi disebalik kita ada Rabb yg mencipta dan mengawal kita . Yang sangat Hampir datang dari yg Maha Tinggi . Dialah yg ditiupkan kedalam tubuh yg telah sempurna kejadiannya untuk mendidik manusia kepada kebenaran . Dialah Penjaga yg menjaga manusia , bersama manusia walau di mana mereka berada .
At-Tariq : 4 إِن كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ ( tidak ada suatu jiwapun melainkan ada satu penjaganya )
Apakah yg membentuk jiwa ?
Jiwa terbentuk dari bahan yg halus dari cahaya . Ia dapat bergerak dengan sangat pantas , boleh mengembang dan menguncup . Ia boleh berada di dalam tubuh dan boleh bergerak bebas diluar tubuh . Jiwa itu adalah kombinasi dari nafsu , akal dan angan2 . Setiap bahagian itu pula berjumlah beribu2 .
Sebahagian dari jiwa itu ada yg baik sementara sebahagian lagi bersifat tidak baik .
1 ) Nafsu adalah keinginan kita yg mahu bermacam2 perkara yg kita suka . Asalkan enak nafsu kita akan suka .
2 ) Akal ada kebolehan untuk berfikir dan menganalisa .
3 ) Angan2 pula suka berkhayal , menerawang kepada perkara yang kadangkala tidak munasabah untuk dicapai .
Kebanyakan orang2 yg saleh pun masih ada antara jiwanya itu yg belum bertaubat , maka kerana itulah kadang kala ia masih melakukan hal yg buruk . Jiwa yg sudah benar baik adalah jiwa yg sudah bertaubat , sudah Islam dan sudah kembali kpd Rabb . Jiwa itu adalah jiwa yg tenang yg mencintai Allah lebih dari yg lain2 .
Al-Fajr : 27 يٰٓأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ Hai jiwa yang tenang.
Al-Fajr : 28 ارْجِعِىٓ إِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Selain dari hati , jiwalah yg perlu dibersihkan dari sifat2 yg kotor . Jiwa perlu dicuci sehingga ia menjadi tenang , taat dan suka kembali kepada Rabbnya . Ketika solat pula jiwa itu tidak merayau kemana2 tetapi terus menerus menghadapkan wajahnya dan kembali kepada Yg Maha Tinggi .
Diriwayatkan oleh imam Ahmad , Muslim dan Ahlussunnah dari Uqbah bin Aamir ra , dia berkata : Saya terkena tugas menggembalakan unta , dan ketika tepat giliranku aku kembalikan ke kandang waktu senja dan aku segera pergi kepada Rasulullah saw yg ketika itu berdiri dan bersabda : Tiada seorang Muslim yg wudu dan menyempurnakan wudunya , kemudian ia berdiri solat 2 rakaat dengan hati dan wajahnya kepada Allah , melainkan pasti masuk syurga ( tafsir ibnu Katsir jilid 3 , ms 44 ) .
Bagaimana caranya mencuci jiwa ?
Surah an Naziat : 15-19
هَلْ أَتٰىكَ حَدِيثُ مُوسٰىٓ Sudah sampaikah kepadamu kisah Musa ?
إِذْ نَادٰىهُ رَبُّهُۥ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa
اذْهَبْ إِلٰى فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغٰى" Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas
فَقُلْ هَل لَّكَ إِلٰىٓ أَن تَزَكّٰى Dan katakanlah , "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri ?
وَأَهْدِيَكَ إِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰى Dan akan kupimpin engkau kpd Rabbmu agar supaya kamu takut .
Nabi Musa as telah diperintahkan untuk bertemu Fir'aun bertujuan memberi tawaran sekiranya Fir'aun mahu menyucikan jiwanya . Jika dia mahu , maka Nabi Musa as akan menunjukkan jalan menuju kepada Rabb . Itulah jalan penyucian . Jalan itu ialah jalan kembali , jalan mendekat kpd Rabb .
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu . Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Apabila jiwa itu mahu ingat kpd Allah dan mahu kembali kepadaNya maka itulah kaedah menyucikan jiwa yg paling baik dan paling berkesan . Matlamat jiwa itu hanya satu , iaitu untuk mencintai dan bertemu dengan Rabbnya . Jiwa itu terus menerus bercita2 untuk kembali dan bertemu dengan Allah . Perhiasan dunia ini , semuanya hanyalah menjadi alat dan ujian kpd jiwa .
Nabi Muhammad saw berdoa : Dan aku memohon kelazatan memandang wajahMu , dan kerinduan untuk bertemu denganMu ( HR Nasaai no 1305 dan disahihkan oleh Albani ) .
S. Umar ra telah berdoa : Ya Allah , jadikanlah amalku seluruhnya sebagai amal saleh , dan jadikanlah amalku tersebut ikhlas kerana Wajahmu , dan janganlah Engkau berikan sedikitpun bahagian untuk orang lain dalam amalku tersebut .
Al-'Ankabut : 5 - مَن كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَءَاتٍ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Comments
Post a Comment