CINTA DAN RINDU

CINTA DAN RINDU

1 ) Cinta dan takut kpd Allah adalah 2 perkara asas yg paling penting yg menggerakkan seorang mukmin untuk beribadah kpd Allah . Semakin bertambah kedua2 perasaan tersebut maka bertambah baiklah ibadahnya itu . Cinta kpd Allah itu menimbulkan kerinduan kepadaNya diikuti perasaan ingin bertemu denganNya . Orang yg rindu kepada Allah akan mengharapkan pertemuan denganNya . Itulah yg disebut dlm surah al ankabut : 5
- مَن كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَءَاتٍ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Berkatalah Abu Usman bin Sa'id :  Ayat ini sebagai penenang bagi para perindu .

2 ) Rasulullah saw bersabda:   “Di antara doa Nabi Daud as ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.”

Demikianlah doa Nabi  Daud as , yg diakui oleh Nabi Muhammad saw sebagai orang yg beribadat dengan sebaik2 ibadat . Nabi Daud  as  memohon kepada Allah agar Allah mengurniakannya kecintaan kpd Allah swt . Apabila kecintaan ini telah melekat sebati dgn hati dan jiwa , ia akan membawa kebaikan yg sangat banyak . Malahan kaum sufi ada menyatakan bahawa sedekat2 dan semudah2 jalan untuk sampai kepada makrifatullah ialah kecintaan kepada Allah swt .

3 ) Seorang sahabat Nabi saw iaitu  Anas bin Malik ra meriwayatkan , “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi saw  tentang hari kiamat, “ Bilakah kiamat datang?”

Nabi  Muhammad saw pun bersabda, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”   

Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya ”

Maka Rasulullah pun saw  bersabda, “Seseorang akan bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.”  

Anas pun berkata, “Kami tidak terasa lebih bahagia daripada mendengarkan sabda Nabi saw  , ‘Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.’

” Anas kembali berkata, “Aku mencintai Nabi saw , Abu Bakar dan Umar, maka aku berharap akan bisa bersama mereka  , dengan cintaku ini kepada mereka, meskipun aku sendiri belum beramal sebanyak amalan mereka.” (HR. Al-Bukhari )

4 ) Sementara itu cinta kepada Allah swt mestilah diikuti dengan menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai ikutan . Mengikuti ajaran yg ditunjukkan oleh Rasulullah saw dan menjadikan baginda sebagai tauladan kehidupan . 

Firman Allah dlm surah Ali 'Imran : 31 ,    قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu mencintai Allah,  ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .

Ada  kalangan ulamak salaf menuturkan, “Ada suatu kaum yang mereka mengaku mencintai Allah, maka Allah menguji mereka dengan ayat ini, Allah berfirman, “Katakanlah , jika kalian sungguh mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian”   (Tafsir Ibnu Katsir )

5 )  Orang yg beriman itu sangatlah mencintai Allah sebagaimana dlm ayat 165
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahawa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

6 ) Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga sifat, barangsiapa yang memilikinya maka dia akan merasakan manisnya iman (kesempurnaan iman): menjadikan Allah dan rasul-Nya lebih dicintai daripada (siapapun) selain keduanya, mencintai orang lain semata-mata karena Allah, dan merasa benci (enggan) untuk kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah sebagaimana enggan untuk dilemparkan ke dalam api” (HR. Bukhori , Muslim )

7 )  Rasulullah saw  telah bersabda :   اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِى إِلَى حُبِّكَ (رواه الترميذي، حديث حسن صحيح، وصححه الألبان  )   “Ya Allah, sesungguhnya saya memohon cintaMu dan cintanya orang yang mencintaiMu serta kecintaan pada suatu amalan yang dapat mendekatkanku untuk senantiasa mencintaiMu”   ( HR. Tirmidzi, Hadits hasan shohih dan dinyatakan shohih oleh syaikh Al Bani).

8  ) Al-Imam Ibnul Mubarak: “seandainya cintamu ( kepada Allah ) sejati maka kamu akan mentaatiNya, sesungguhnya orang yang cinta pada siapa yang dicintainya maka akan dibuktikan dengan ketaatan padanya.

9   ) Nabi Muhammad saw bersabda   :لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ.

Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian, hingga dia menjadikan aku sebagai seorang yang lebih dia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan manusia seluruhnya. ” [Muttafaqun ‘Alaihi]

10  )  At-Taubah : 24قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوٰنُكُمْ وَأَزْوٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوٰلٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجٰرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا حَتّٰى يَأْتِىَ اللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِينَ

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada ,-orang yang fasik.

11  ) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta kepada Allah nikmat memandang wajahNya ,  sebagaimana dalam doanya     :وَأَسْأَلَُك لَذَّةَ النَّظْرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِك ِ"

Dan aku memohon keledzatan memandang wajahMu, dan kerinduan untuk bertemu denganMu"
( HR An-Nasaai no 1305 dan dishahihkan oleh Al-Albani )

12  ) Ini pula ialah do’a yang sangat indah yang hendaknya setiap kita menghafalnya, yang diajarkan oleh Amirul Mukminin ‘Umar bin Khattab ra  :  ,اللّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلِي كُلَّهُ صَالِحًا، وَاجْعَلْهُ لِوَجْهِكَ خَالِصًا، وَلَا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ فِيْهِ شَيْئًا

“Ya Allāh, jadikanlah amalku seluruhnya adalah amal yang shalih, dan jadikanlah amalku tersebut ikhlash karena wajah-Mu, dan janganlah Engkau berikan sedikitpun bagian untuk orang lain dalam amalku tersebut” .

Doa Saidina Umar ini adalah menepati kehendak yang terkandung di dalam surah Al-An'am : 162 - قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Yang demikian itulah juga yg kita sering ucapkan ketika membaca doa iftitah.

13  ) Rasulullah SAW bersabda :كن مع الله فإن لم تكن مع الله كن مع من مع الله فإنه يصيلك الى الله" 

Jadikanlah dirimu beserta dengan Allah, jika kamu belum bisa menjadikan dirimu beserta dengan Allah maka jadikanlah dirimu beserta dengan orang yang telah beserta dengan Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkan engkau  kepada Allah" (H.R. Abu Daud).

Di tahap pertama kefahaman, kita dapat mengerti bahawa MENJADIKAN DIRIMU BESERTA DENGAN ALLAH adalh bermaksud sentiasa dalam keadaan ingat kepada Allah swt atau dalam artikata lain ialah KONSENTRASI kepada-NYA.

Di tingkat yang lebih tinggi pula, BERSAMA ALLAH itu bermaksud TAWAJJUH, atau SEOLAH-OLAH MELIHAT DIA iaitu sebagaimana yang dimaksud dengan istilah IHSAN.

14  ) Dalam sebuah hadits Qudsi yang sahih, Rasulullah saw menyebutkan : "Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri padaKu yang lebih Aku cintai dari melakukan apa yang telah Aku wajibkan. Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaku dengan mengerjakan perintah yang sunnah, kecuali Aku pasti mencintainya. Dan bila aku mencintainya, maka Aku akan menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar. Aku akan menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat. Aku akan menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memukul. Aku akan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. DenganKu lah ia mendengar, melihat, memukul dan berjalan."

15. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahawa Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: Barang siapa memusuhi waliKu maka aku telah mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku sukai daripada sesuatu yg Aku fardukan kepadanya. HambaKu sentiasa mendekatkan dirinya kepadaKu dengan amalan yang sunnat2 sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya Aku menjadi pendengaran untuknya mendengar, dan menjadi penglihatan untuknya melihat, dan tangan untuknya menampar dan kaki untuknya berjalan. Jika dia memohon kepadaKu nescaya benar2 Aku memberi, jika dia berlindung kepadaKu nescaya benar2 Aku lindungi, dan Aku tidak bimbang terhadap sesuatu yang Aku lakukan sebagaimana kebimbanganKu terhadap jiwa hambaKu yang beriman yang mana dia tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka berbuat buruk terhadapnya. ( HR Bukhari dalam bab tawadhu ).

Comments

Popular Posts