BANJIR BESAR

BANJIR BESAR

Hud : 42

وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍ كَالْجِبَالِ

وَنَادٰى نُوحٌ ابْنَهُۥ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍ

يٰبُنَىَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ الْكٰفِرِينَ

Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung.

Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil:

"Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir".

Sangat hebat sekali situasi ketika itu. Dengan pantas bumi dibanjiri air, dan air banjir itu berombak spt gunung. Nabi Nuh as dapat melihat anaknya yg hampir ditenggelami banjir maka melaunglah baginda memanggil anaknya.

" Hai anakku, marilah segera naik kapal ini. Janganlah engkau bersama orang yg kafir kepada Allah ! "

Banjir dan ombak yg ganas itu masih tidak dapat menginsafkan anak baginda. Dia masih belum mahu menyerah dan bergantung kepada Allah, padahal keselamatannya amat terancam. Air bah semakin naik, ombak besar dan taufan bertambah ganas, dan keadaan begitu menakutkan sekali.

Nabi Nuh as adalah insan biasa spt kita, dan sebagaimana kita, baginda juga tidak mampu memberi hidayah kpd anaknya..

Hud : 43

قَالَ سَـَٔاوِىٓ إِلٰى جَبَلٍ يَعْصِمُنِى مِنَ الْمَآءِ ۚ

قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَ ۚ

وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ

Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!"

Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang".

Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.

Dalam menghadapi banjir yg jauh lbh hebat dari banjir yg melanda Manik Urai ;  gelombang bagaikan gunung dan air semakin naik itu, anak Nabi Nuh as masih tetap ingkar dan enggan kembali kpd Allah. Sungguh menakjubkan. Hatinya masih belum tersentuh, dan dia belum yakin lagi..

Bahaya gelombang akhirat adalah lbh dahsyat dari gelombang di zaman Nabi Nuh as. Jika gelombang di zaman Nabi Nuh as telah memisahkan orang beriman dari orang kafir, dan membunuh orang kafir, tetapi gelombang akhirat pula akan membawa azab yg sangat pedih kpd orang yg kafir untuk selama2nya.

Orang yg beriman bersama Nabi Nuh as telah diselamatkan Allah setelah kapal itu mendarat di bukit Judi , tetapi di akhirat nanti orang yg beriman akan berada di dalam kebahagiaan bersama2 Rabb mereka. Di sana nanti sudah tidak ada usaha dan ikhtiar, kerana di akhirat nanti ialah saat untuk menerima hasil dari usaha dan pelaburan.

Ketika itu AMAL dan NIAT akan diadili oleh Allah. Hud : 5

أَلَآ إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ ۚ أَلَا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

Barangsiapa berusaha bersungguh2 untuk pertemuan dengan Rabbnya, mereka pasti akan bertemu denganNya ( al Insyiqaq : 6 )

Comments

Popular Posts